Minggu, 07 Agustus 2016

Sajak "Letihku"

 waktuku gila.

aku ditikam masa.
dikejar fajar tidak selesai tidurku.
senja yang gaduh memurungkan wajahku setibanya kakiku di mulut pintu rumah.

senyumku mati.
mataku abai. setengah culas kini (meskipun hati mencerca mata culas ini)?
tawaku lesap hilang 'tak pernah pernah lagi.
nyaris tak pernah lagi.
terkecuali sunyi sepi di kesendirianku.

sudahlah waktuku menciut ciut dikejar terik dan senja hingga malam pun segera pergi,

malah ini lagi dan lagi lagi ini.

wajahku kusut.
sebab waktuku menghunus runcing pedang bermata dua di leherku.

malamku cepat selesai dengan ditimpa letih
siangku dikejar, digelayuti kantuk.
dan pagiku tertindas.

aku benci dengan tahun ini, tuhan.
aku benci. bennci.
tapi sumpah demi ibuku yang lemah lembut itu, aku tidak membenciMU.

aku benci tahun ini, tuhan.
tapi sumpah demi ayahku yang gagah dan welas asih dituanya kini, aku tidak menyelaMU setitik darahpun ditubuhku.

sumpah demi apapun,
kesyukuranku padaMU adalah hidupku kini.

sumpah, aku benci tahun ini.
waktuku, dan fajarku, dan siangku, dan malamku :
aku setengah mampus menyiasatinya.

aku tertikam.

sajak ... di kamis malam 4 agust 2016

Tidak ada komentar: