Rabu, 21 Mei 2014

sampah diruang kepala

seplastik sampah. ukuran plastiknya, kalau diamati baik-baik mungkin seukuran 4 kg, ntah pun 5, ntah juga 6. tapi sehemat Pak Bagas plastik asoy berwana hitam itu berukuran luar biasa,(menurutku).
plastik itu bermuatan sampah-sampah jajanan siswa dari kelas lain yang terserak di dalam lelaci ruang kelas yang dikutip anak-anak di awal sebelum memulai pelajaran.
maka, pagi sesampainya Pak Arifin dimeja kerjanya dia kesal mendapati sampah itu di atas mejanya.
sebelumnya, ia membuka plastik itu.
astaga, tisyu bekas lap keringat, planstik wafer, sisa rautan pensil, kertas kotor dan kertas coretan-coretan tak bermakna, bercampur debu. ...
kekesalan Pak Arifin pun menguar. ruang itu sebenarnya masih sejuk dimana tirai kuning terbuka lebar di jendela berkaca.
dan meja kerja ini sudah *bersih dengan seplastik sampah.

siapa yang tidak marah meja kerjanya dikotori kekonyolan yang, ah, ini tidak bisa dibiarkan!
maka Pak Arifin memanggil Pak Wito, petugas kebersihan di sekolah itu dan bertanya ini itu :
"Pak Wito, apa ini ?" Pak Wito pura-pura tidak tau.
"Pak Wito, kenapa sampah ini ada di meja saya,hem?" lanjutnya Pak Arifin marah "Siapa yang meletakkan sampah ini?"
dan Pak Wito akhirnya "Itu sampah-sampah siswa bapak yang masuk di kelas sore, yang dikutip oleh anak-anak Bu Dinda" pungkasnya.

maka keributan antar kepala, antar Pak Arifin dan Bu Dinda pun pecah diruang ini. semua mematung. Pak Bagas mengamati semua keributan itu di depan mejanya. beberapa siswa Bu Dinda hendak masuk dan dihalau oleh guru yang lain dan memerintahkan menjauh dari ruang ini.
kekisruhan ruang ini beberapa saat mencekam,suara Pak Arifin menebas keriaan ruang ini. tirai berwarna ceria pun mengusut, kaca jendela seketika mengabur tertutup nafas dan hawa kemarahan yang keluar dari mulut Pak Arifin yang keras. buku-buku guru di atas meja, jam dinding bundar di dekat pintu, peta struktur sekolah yang belum selesai, mematung dan merekam keriuhan itu dan menyimpan sejarah. dan kekisruhan itu masih lekat dalam ingatan Pak Bagas yang lamat-lamat akan dibuka ..

ditulis pada Rabu, 21 Mei 2014a

Tidak ada komentar: