Jumat, 30 Mei 2014

Kegilaan di Warung Bi Misni (Bagian I)


diwarung Bi Misnilah kami biasa berhutang, entah, sewaktu jam istirahat sekolah, entah juga sepulang sekolah, hingga, terkadang mencapai jumlah fantastik adalah Rp. 110.000,-.

itu jumlah yang besar diusia kami dulu dan tentu jika dibandingkan saat ini jumlah itu terlalu besar. tetapi kami tidak segan berhutang sebanyak itu.
dan awal bulan kami kan membayarnya meskipun hanya sepertinganya, lalu berhutang lagi.

dan di warung Bi Misni ini pula kami: aku dan teman-teman gila, dan teman rusakku bercerita entah apa saja.
aku menyebut teman-teman gila dan teman rusak, (yang nanti kamu 'kan tau juga kegilaan dan kerusakkan temanku ini).

 ****

'steling' warung Bi Misni sebagian tertutup *papan-papan yang biasa dijadikan penutup warungnya, banyak papan yang disatukan merapat-rapat hingga membentuk suatu pintu yang didalamnya diganjal menggunakan *broti kecil yang dipaku luar-dalam untuk menyangga,hanya celah seukuran satu papan ditengah-tengah tempat memasukkan papan-papan itu jika hendak menutup pintu warung. yang, jika papan-papan disatukan penutup warung ini akan membentuk seperti gerbang tanpa pengait. tapi tertutup seperti pintu lebar, seperti pintu gerbang kokoh.

disitulah 'steling' Bi Misni diletakan dengan kaca stelingnya adalah plastik transparan seperti kaca. sekarang,plastik penutup steling itu yang berfungsi sebagai kaca, tidak lagi transparan, aku amati baik-baik plastik itu kini mengabur. dagangan Bi Misni nyaris tidak tampak sebab plastik penutup steling itu mengabur tersapu hawa panas sayur *lontong.

dan dagangan Bi Misni yang demikian itulah makanan kami mulai dari sarapan hingga makan siang.

#bersambung

ditulis pada Sabtu, 24 Mei 2014

Tidak ada komentar: