Jumat, 16 Mei 2014

pagi di awal ujian semester

tidak jarang dia marah dengan, ntah dengan menampar pipi anak-anak hingga bibirnya berdarah, ntah juga mencubit sekeras mungkin di dada anak-anak yang bermasalah hingga membiru.
aku pernah melihatnya menampar siswaku persis didepanku. aku ingat sekali dengan jelas tamparan itu berbunyi 'pak, pak,pak' tiga kali di pagi disaat ujian akhir semester.
suasanya ruang sejenak patung. keceriaan dinding kelas itu kemudian meremang. bangku-bangku dan papan tulis, dan aksesori kelas menyaksikan kekeran itu. suara tamparan diwajah anak itu menggaung dan mengabur samar-sama di ruangan. selepasnya, dia marah, "kau pikir ini sekolah bapakmu??" katanya dengan cepat.
bathinku teriris dan hendak menendang meja di depanku. seumpama 'kau lihat aku, pastilah 'kau takjub denganku dimana aku, ntah duduk ntah jongkok dengan tangan mencoba menarik bangku dibelakangnya hendak duduk.
tapi... ,
ya, tapi, ...


ditulis pada Jum'at 16 Mei 2014

Tidak ada komentar: