Kamis, 07 Januari 2010

bahagia

Oleh A Lariflateen Syahrawi

dia kulihat tersenyum,
setelahn begitu lama membatu dihari-hari
di atas kaki dan duduknya.
tapi entah bagaimana hatinya mencair dan
senyumnya berterbangan di antara pagi yang
romantis dan wangi.

ini mungkin ajaib, sekalipun
konyol.
tapi sumpah, aku tak sesumringah semalam
hingga pagi memancarkan berkas mentari
di ujung dedaunan yang basah.

hendak kukabarkan kepada capung,tapi
aku ingat sayap-sayap mereka layu karena
malas dan kantuk.
maka biar burung-burung pagi yang mendengarkan
cerita suka,yang
membuat hatiku menari-nari diawal pagi,
pagi yang romantis.

Medan, pagi sebelum shubuh,
1 September 2009

Tidak ada komentar: