Senin, 11 Februari 2013

Kebimbangan


dan setelah pagi mulai beranjak meniggalkan kegalauan semalam, kini kebimbangan datang menepi dipintu belakang rumahku. semestinya aku tersenyum-senyum simpul, tersipu disini, bersandar dibadan pintu sembari mengamati belalang *kumbara yang lompat dari satu dedaunan ke daun rumput yang lain. 

dan kebimbimbangan ini menyeruak perlahan sampai aku patung memikirkannya sekarang.

biasanya diliburku yang padat seperti ini, dan setiap pagi selepas membuka mata, aku menghirup angin pagi yang roman, menyesap dalam-dalam aroma cinta dari pohon-pohon yang baik, dan menghembuskan kepenatan hariku di atas tempat pembuangan sampah yang nakal. tapi, tapi kini, keresahan menggumpal memenuhi ruang hatiku. 

cinta bertebaran di sekelilingku. maka inilah keresahan yang paling menukik, membuatku bimbang. 

labut kebimbangan ini menyiksaku.  

aku lepaskan semua kini, sekiranya pepohonan, dan bunga-bunga, dan rerumputan, dan angin, dan wajah hari ini prihatin melihatku yang patung memikirkan cinta yang berhenti mengambang di awan kelabu sore kamarin. kebimbangan ini lamat-lamat semakin tinggi dan menakutkan, menyiksa bathin. 

ingin kulepas segalanya, tapi kenangan-kenangan lalu kembali menguar di sekelilingku. dimana kita berdua berjalan di taman hewan yang roman, melihat ular-ular yang malas melingkar di tanah dan di atas pohon, memotret hewan paling lucu adalah biri-biri. aku masih menyimpan foto ini bahkan dihatiku. saat-saat membahagiakan kamu memotretku dengan berbagai gaya dan kamu, masih lekat dan tajam dikepalaku kamu mencuri pipiku di tempat yang remang. (sajak 'kebimbangan' di minggu 12 Februari 2012)

Tidak ada komentar: